Sabtu, 15 Februari 2014

Gak perlu galau

Pernah suatu saat gue ngerasa unfortune banget. Jenuh dengan keadaan terutama dengan STATUS gue. Bukan status FB, BBM atau Jejaring sosial lain. Tapi status gue as a Single, Single fighter. Yups, im still single di umur yang udah sepantasnya untuk menikah. Apalagi melihat teman-teman yang udah punya suami, bahkan punya anak. It’s a fuckin shit for me. Seriously im jealouse. Pengen punya kehidupan seperti mereka.

Entah udah berapa lama gue Jomblo. Yeah.. Jomblo men!!!. Jomblo itu pilihan gue. Walau jarang yang memilih. #miris

Even katanya SHE “Im single and very happy”. Yeah it’s absolutely right. Tapi nggak selamanya benar.

Happynya saat semua keputusan gue putuskan sendiri, pengen jalan-jalan kemanapun, pengen nongkrong dan bergaul dengan siapapun, mau balik ke rumah jam berapapun, BEBAS. Nggak ada yang melarang.

jadi jomblo itu bikin awet muda. Ini pengalaman pribadi gue, saat jadi nominator duta PLN tahun 2013 lalu. Sepertinya saat itu umur gue yang paling tua. Ada sih beberapa yang seumuran. Tapi yang 2 tahun di bawah gue aja ngerasa gue lebih muda dari dia. Mereka fikir gue 23 instead I’m almost 28. Mereka kaget dan nggak percaya.
“Gue fikir lo adek gue lah”. Kata teman dari medan.
“Iya mungkin dia belum merasakan pahitnya kehidupan”. Timpal teman gue dari papua.
Emank kehidupan pernikahan itu menyakitkan kah? Bukannya senang ya?..
pernah gue baca artikel kalau seringnya berhubungan suami istri itu bikin awet muda. Seringnya beranak juga bikin awet muda. Nah gue yang belum pernah melakukan apalah itu.. tapi malah lebih muda dari mereka yang udah menikah? *pak dokter tolong jelaskan….

Namun dalam beberapa hal, saat kondangan, saat malam mingguan, saat sakit, mati lampu, genteng bocor, gue butuh someone.

Saat gue dengar saudara dan teman gue ngeluh saat dimarahin, dilarang-larang oleh pasangannya. Gue malah pengen… pengen diperhatiin, pengen dinasihatin. Karena gue yakin nggak semua keputusan yang gue ambil itu benar. I need a partner. Walaupn selama ini gue sering coba tapi selalu GAGAL terus LUKA. Hellow Melow…


 Iya Gue sering banget Gagal, bangkit, gagal lagi, bangkit lagi. tapi bagi gue, lebih baik gagal dari pada bertahan pada hubungan yang salah. Pasti akan jauh lebih menyakitkan.

Jadi jomblo itu sensitif. Saat di tanya “kapan nikah?” berasa di ejek buanget. Meski belum tentu sih.


Jadi Jomblo juga sering galau, apalagi lihat orang lagi bermesra-mesraan. Arrrhhhh…. Gue-gigit kuku mpe lepas. Ahahaha… namun pernah gue bersyukur atas keadaan gue saat gue dengar cerita tentang kehidupan pernikahan teman-teman gue berikut (Nama gue samarkan):
1.    Tika, teman kuliah gue dulu. Awalnya gue ngiri buanget dengan Tika dan suaminya Mickey. Kebersamaan mereka awet ampe jenjang pernikahan. Tika jadian ma Mickey berbarengan dengan gue jadian dengan Qy. Tapi hubungan gue dan Qy gak bisa dipertahankan lagi dengan alasan jarak & cita-cita. Lain halnya dengan Tika. Dia rela memutuskan menikah dengan Mickey, menjadi ibu rumah tangga, dan turut suami ke pulau sumatera meninggalkan pulau jawa tanah kelahirannya. Kami masih sering melihat kabar dari facebook. Sampai akhirnya Tika kirim pesan di FB gue. Nanyain apa sih resep awet muda dan tambah cantik. Karena gue seringan posting Pic di FB, secara gue emank narsis… dia pengen banget merubah dirinya. Padahal dulunya Tika lebih cantik dan lebih menarik dari gue. Tapi sekarang dari Picnya dia terlihat lebih hitam, kusam, kurus dan kurang terawat. Akhirnya dia curhat. Kalau kehidupan pernikahannya nggak bahagia. Suaminya suka selingkuh, nggak kasih nafkah lahir batin dan parahnya suka mukulin. Berubah 180 derajat saat pacaran dulu. Kalau pernikahannya terus dipertahankan akan perlahan-lahan membunuhnya, dan kalaupun bercerai kasihan dengan nasib anak-anaknya. Dan dia bilang “Menyesal”.
2.    Lisa, teman SMA gue dulu. Dia cantik, pintar dan tajir. Dapat suami yang ganteng, mapan dan baik hati. Sempurna banget lah kehidupan teman gue satu ini. Namun saat 4 bulan usia kandungannya, sang suaminya koma dan divonis tumor otak, yang mengharuskan operasi besar dan memakan biaya yang sangat besar. Akhirnya setelah operasi, keadaan suaminya membaik, tapi harus rutin mengkonsumsi obat yang harganya 1 juta setiap hari. Kebayang kalau sebulan bisa 30 juta, nah kalau 1 tahun? Dubrak… Ya… biaya nggak masalah lah bagi dia, secara bokap nyokap mereka tajir, kebun karet luas, Lisa juga seorang dokter dan suaminya juga pegawai pemda. Namun baru bebrapa bulan yang lalu gue dengar penyakit suaminya kambuh lagi. Dan dioperasi kembali untuk kedua kalinya. Gosh.. kasihannya. Kalaupun suaminya tetap hidup, keadaannya gak akan 100% pulih. Akan terus rutin mengkonsumsi obat yang super duper mahal dan sedikit-demi sedikit akan mengkikis hartanya. Kalaupun nauzubilahiminzalik meninggal dia akan jadi janda di usia muda.
Dan dia bilang Menyesal.
3.     Lia teman adik gue. Ditinggal kabur suaminya saat anaknya baru umur 2 bulan.
Dan dia juga bilang menyesal.

Banyak sih permasalahan rumah tangga yang pernah gue dengar. Yah mungkin dengan keadaan mereka membuat gue merasa sedikit lebih beruntung. Beruntung tidak pernah merasakan beban dan tanggung jawab seberat itu juga penyesalan sebesar itu. Gue lebih positif thingking dengan tuhan. Mungkin dengan runtutan kegagalan yang gue alami, tuhan pengen gue belajar atas segala kekurangan dan lebih memperbaiki diri. Sampai saatnya jodoh gue tiba, gue udah lebih pantas untuknya. I wish…

So, nikmatin aja apa yang sudah tuhan kasih dalam hidup ini. karena apapun keadannya, itu yang terbaik dan yang terpantas untuk gue.


sampai akhirnya akan seperti ini;