Pernah suatu saat gue ngerasa
unfortune banget. Jenuh dengan keadaan terutama dengan STATUS gue. Bukan status
FB, BBM atau Jejaring sosial lain. Tapi status gue as a Single, Single fighter.
Yups, im still single di umur yang udah sepantasnya untuk menikah. Apalagi melihat
teman-teman yang udah punya suami, bahkan punya anak. It’s a fuckin shit for
me. Seriously im jealouse. Pengen punya kehidupan seperti mereka.
Entah udah berapa lama gue
Jomblo. Yeah.. Jomblo men!!!. Jomblo itu pilihan gue. Walau jarang yang
memilih. #miris
Even katanya SHE “Im single
and very happy”. Yeah it’s absolutely right. Tapi nggak selamanya benar.
Happynya saat semua keputusan
gue putuskan sendiri, pengen jalan-jalan kemanapun, pengen nongkrong dan
bergaul dengan siapapun, mau balik ke rumah jam berapapun, BEBAS. Nggak ada
yang melarang.
jadi jomblo itu bikin awet
muda. Ini pengalaman pribadi gue, saat jadi nominator duta PLN tahun 2013 lalu.
Sepertinya saat itu umur gue yang paling tua. Ada sih beberapa yang seumuran. Tapi
yang 2 tahun di bawah gue aja ngerasa gue lebih muda dari dia. Mereka fikir gue
23 instead I’m almost 28. Mereka kaget dan nggak percaya.
“Gue fikir lo adek gue lah”. Kata
teman dari medan.
“Iya mungkin dia belum
merasakan pahitnya kehidupan”. Timpal teman gue dari papua.
Emank kehidupan pernikahan itu
menyakitkan kah? Bukannya senang ya?..
pernah gue baca artikel kalau
seringnya berhubungan suami istri itu bikin awet muda. Seringnya beranak juga
bikin awet muda. Nah gue yang belum pernah melakukan apalah itu.. tapi malah
lebih muda dari mereka yang udah menikah? *pak dokter tolong jelaskan….
Namun dalam beberapa hal, saat
kondangan, saat malam mingguan, saat sakit, mati lampu, genteng bocor, gue
butuh someone.
Saat gue dengar saudara dan
teman gue ngeluh saat dimarahin, dilarang-larang oleh pasangannya. Gue malah pengen…
pengen diperhatiin, pengen dinasihatin. Karena gue yakin nggak semua keputusan
yang gue ambil itu benar. I need a partner. Walaupn selama ini gue sering coba
tapi selalu GAGAL terus LUKA. Hellow Melow…
Jadi jomblo itu sensitif. Saat
di tanya “kapan nikah?” berasa di ejek buanget. Meski belum tentu sih.
Jadi Jomblo juga sering galau,
apalagi lihat orang lagi bermesra-mesraan. Arrrhhhh…. Gue-gigit kuku mpe lepas.
Ahahaha… namun pernah gue bersyukur atas keadaan gue saat gue dengar cerita
tentang kehidupan pernikahan teman-teman gue berikut (Nama gue samarkan):
1. Tika,
teman kuliah gue dulu. Awalnya gue ngiri buanget dengan Tika dan suaminya Mickey. Kebersamaan
mereka awet ampe jenjang pernikahan. Tika jadian ma Mickey berbarengan dengan
gue jadian dengan Qy. Tapi hubungan gue dan Qy gak bisa dipertahankan lagi
dengan alasan jarak & cita-cita. Lain halnya dengan Tika. Dia rela
memutuskan menikah dengan Mickey, menjadi ibu rumah tangga, dan turut suami ke pulau sumatera meninggalkan pulau jawa tanah kelahirannya. Kami
masih sering melihat kabar dari facebook. Sampai akhirnya Tika kirim pesan di
FB gue. Nanyain apa sih resep awet muda dan tambah cantik. Karena gue seringan
posting Pic di FB, secara gue emank narsis… dia pengen banget merubah dirinya. Padahal dulunya
Tika lebih cantik dan lebih menarik dari gue. Tapi sekarang dari Picnya dia terlihat
lebih hitam, kusam, kurus dan kurang terawat. Akhirnya dia curhat. Kalau kehidupan
pernikahannya nggak bahagia. Suaminya suka selingkuh, nggak kasih nafkah lahir
batin dan parahnya suka mukulin. Berubah 180 derajat saat pacaran dulu. Kalau pernikahannya terus dipertahankan akan perlahan-lahan membunuhnya, dan kalaupun bercerai kasihan dengan nasib anak-anaknya. Dan dia bilang “Menyesal”.
2. Lisa,
teman SMA gue dulu. Dia cantik, pintar dan tajir. Dapat suami yang ganteng,
mapan dan baik hati. Sempurna banget lah kehidupan teman gue satu ini. Namun saat
4 bulan usia kandungannya, sang suaminya koma dan divonis tumor otak, yang
mengharuskan operasi besar dan memakan biaya yang sangat besar. Akhirnya setelah
operasi, keadaan suaminya membaik, tapi harus rutin mengkonsumsi obat yang
harganya 1 juta setiap hari. Kebayang kalau sebulan bisa 30 juta, nah kalau 1
tahun? Dubrak… Ya… biaya nggak masalah lah bagi dia, secara bokap nyokap mereka
tajir, kebun karet luas, Lisa juga seorang dokter dan suaminya juga pegawai
pemda. Namun baru bebrapa bulan yang lalu gue dengar penyakit suaminya kambuh
lagi. Dan dioperasi kembali untuk kedua kalinya. Gosh.. kasihannya. Kalaupun
suaminya tetap hidup, keadaannya gak akan 100% pulih. Akan terus rutin
mengkonsumsi obat yang super duper mahal dan sedikit-demi sedikit akan
mengkikis hartanya. Kalaupun nauzubilahiminzalik meninggal dia akan jadi janda
di usia muda.
Dan dia bilang Menyesal.
3. Lia
teman adik gue. Ditinggal kabur suaminya saat anaknya baru umur 2 bulan.
Dan dia juga bilang menyesal.
Banyak sih permasalahan rumah
tangga yang pernah gue dengar. Yah mungkin dengan keadaan mereka membuat gue
merasa sedikit lebih beruntung. Beruntung tidak pernah merasakan beban dan
tanggung jawab seberat itu juga penyesalan sebesar itu. Gue lebih positif thingking dengan tuhan. Mungkin dengan
runtutan kegagalan yang gue alami, tuhan pengen gue belajar atas segala
kekurangan dan lebih memperbaiki diri. Sampai saatnya jodoh gue tiba, gue udah
lebih pantas untuknya. I wish…
So, nikmatin aja apa yang
sudah tuhan kasih dalam hidup ini. karena apapun keadannya, itu yang terbaik
dan yang terpantas untuk gue.
sampai akhirnya akan seperti ini;



